Limapuluh Kota, Suarapribumi.co.id — Nagari Galugua Kecamatan Kapur IX adalah sebuah nagari di wilayah paling ujung timur Kabupaten Limapuluh Kota. Nasib nagari ini sejak awal kemerdekaan hingga kini tak banyak perubahan.
Kondisi jalan menuju ke daerah ini sungguh menyedihkan. Setiap orang yang pernah melihat lansung kondisi real jalan menuju ke daerah tersebut pasti akan merasakan medan yang sangat berat.
Salah seorang tokoh masyarakat juga ninik mamak Nagari Galugua, Andriko Dt Rajo Lelo mengatakan masyarakat telah melakukan berbagai daya upaya untuk memperjuangkan pembangunan di Galugua.
“Kami daripada tokoh masyarakat sudah hampir habis guna memperjuangkan agar Nagari Galugua memiliki jalan yang layak ditempuh agar lancar tanpa hambatan dikarenakan cuaca hujan, tapi malah yang terjadi adalah apabila musim hujan tiba para pengguna motor maupun mobil puyeng tujuh keliling,” ujarnya, Rabu (27/1/21).
Bahkan tak bisa lagi keluar maupun masuk ke Nagari Galugua untuk membawa keperluan sembako ke dalam, sebaliknya membawa hasil tani dan perkebunan masyarakat dibawa keluar dari Nagari Galugua tidak bisa sama sekali.
“Upaya berjuang bersama warga serta tokoh masyarakat bukan satu atau dua kali kami lakukan bahkan telah berulang kali, baik melalui pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota maupun ke tingkat pemerintah Provinsi Sumbar,” ucap Andriko Dt Rajo Lelo.
Zulfahmi, Wali Nagari Galugua Kecamatan Kapur IX pun juga membenarkan bahwa telah berulang kali dari unsur pemerintah nagari, tokoh masyarakat dan para ninik mamak berjuang bersama untuk mendapatkan perhatian khusus bagi status daerah terpencil dan terisolasi di Kabupaten Limapuluh Kota.
“Akan tetapi perhatian juga belas kasihan pemerintah lah pada saat ini yang diharapkan oleh masyarakat Nagari Galugua Kecamatan Kapur IX sebab sudah banyak cara pun telah dilakukan termasuk membuat surat permohonan baik ke tingkat dewan maupun kepada para kepala OPD yang membidangi infrastruktur,” jelasnya.
Sampai hari ini kondisi serta keadaan jalan menuju Nagari Galugua Kecamatan kapur IX tak kunjungi berubah keadaannya masih tetap sama dari sebelumnya.
“Disamping kami hanya mampu memanjatkan doa sebagai bentuk usaha paling lemah yang dalam jajaran agama kita sambil menunggu sebuah keajaiban yang akhirnya berpihak guna membantu segenap lapisan masyarakat Nagari Galugua,” pungkas Wali Nagari Zulfahmi.
Pewarta: Syafri Ario, S. Hum