Limapuluh Kota, Suarapribumi.co.id — Dalam rangka memperkuat silaturrahmi dan halal bi halal dengan perantau, masyarakat Nagari Andaleh, Kecamatan Luak memanfaatkan moment idul fitri dengan menggelar sejumlah event untuk penyambutan perantau Nagari Andaleh (Ikatan Keluarga Andaleh (IKA) di Perantauan) yang pulkam dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negri.
Sejumlah elemen masyarakat, pemuda, tokoh adat, alim ulama dan pemerintahan nagari menggelar event penyambutan perantau dimulai dengan makan basamo, diskusi ringan dengan perantau, lomba hafiz quran, pertunjukan Sanggar Seni Pusako Andaleh dan hiburan kesenian adat Minangkabau.
Event penyambutan kali ini merupakan yang terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dimana kali ini tak hanya sekedar penyambutan namun digelar beberapa acara kesenian serta diskusi antara perantau dengan tigo tungku sajarangan untuk kemajuan Nagari Andaleh.
“Kami merasa terharu dengan penyambutan anak nagari terutama pemuda, kali ini luar biasa sekali, semoga tahun-tahun berikutnya terus seperti ini, kamipun bangga, dan kami perantau siap untuk membantu memecah berbagai persoalan di nagari,” kata Zulhijar Icua, Perwakilan Pengurus Ikatan Perantau Andaleh.
Pada kesempatan itu, Ketua KAN Andaleh, Nurhasiswan Dt. Marajo Sati mengatakan acara ini adalah moment kebangkitan Nagari Andaleh dengan adanya diskusi dengan perantau banyak ide dan gagasan yang muncul untuk kemajuan Nagari Andaleh khususnya dalam diskursus adat.
Begitu juga dengan Wali Nagari Andaleh, Harmen Sastra ia mengungkapkan sejumlah kendala dalam pembangunan di Nagari Andaleh kepada perantau. Ia menyatakan siap untuk menerima usulan-usulan dari perantau asal untuk hal-hal positif untuk pembangunan nagari.
Rafi Chandra selaku Ketua Pemuda Nagari Andaleh mendapatkan apresiasi dari perantau dimana generasi muda Nagari Andaleh saat ini sudah bisa bersatu dan membangun komunikasi yang baik dengan perantau. Kemudian pemuda Andaleh saat ini aktiv dalam sejumlah kegiatan-kegiatan positif dan berprestasi serta menghasilkan karya di berbagai bidang.
Tokoh Muda yang juga Bamus Nagari Andaleh, Syafri Ario mengatakan dengan berkolaborasi dengan perantau kini saat Andaleh melahirkan generasi-generasi emas yang mampu menjadi trendsetter tak hanya untuk Andaleh namun juga Luak Limopuluah bahkan nasional.
“Kita melihat anak muda Andaleh memiliki potensi di berbagai bidang, olahraga terkenal dengan lumbungnya atlit bola voli Sumbar, sekarang kesenian pusako Andaleh juga sudah menunjukkan taringnya di luar, belum lagi bicara prestasi di bidang agama dan ini akan kita tingkatkan terus,” ujar Syafri Ario.
Dalam pertemuan elemen masyarakat dengan perantau juga mengemuka sejumlah persoalan utama di Andaleh antara lain, pembangunan objek wisata Bukik Kociak, penerapan adat secara benar di nagari, masalah syara’, irigasi, pertanian, hingga strategi untuk mendudukkan minimal satu orang tokoh Andaleh di legislatif.
Adapun perantau yang pulang tercatat dari berbagai daerah; Jabodetabek, Riau, Kepri, Jawa, Sumut, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Malaysia. Perantau Andaleh tercatat ada sekitar seratusan orang di berbagai daerah di Indonesia dan luar negri.
Editor: Syafri Ario, S. Hum