Oleh: Mimi Jelita & Nunu Burhanuddin
Universitas Islam Negeri (UIN) sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
Suarapribumi.co.id — Al-Qur`an merupakan kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertaqwa dalam hidup dan kehidupannya. Al-Qur`an menginspirasi perkembangan ilmu pengetahuan dan mengajarkan peran dan tanggungjawab manusia yang diberi amanah ilmu.
Al-Qur`an sebagai pedoman hidup menuntun umat manusia agar memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Qur`an diturunkan sebagai petunjuk bagi umat Islam secara khusus dan untuk semua orang secara umum. Pada dasarnya, kitab ini memuat berbagai petunjuk dan ilmu pengetahuan bagi manusia. Namun, ilmu pengetahuan yang ada di dalam Al-Qur`an merupakan pengetahuan yang bersifat umum.
Dalam pandangan Al-Qur`an, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan. Kemudian ilmu juga merupakan pengetahuan mendalam hasil usaha yang sungguh-sungguh dari para ilmuan muslim atas persoalaan-persoalan duniawi dan ukhrawi dengan bersumber kepada wahyu Allah SWT.
Ilmu pengetahuan juga berperan sebagai pengabdian seorang muslim kepada Allah SWT (spiritual) dan mengembangkan amanat khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyabarkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
Dengan ilmu pengetahuan seseorang akan mampu membedakan yang benar dan yang salah, merupakan sarana menuju surga serta meningkatkan derajat seseorang sekaligus merupakan hal yang paling berharga selain harta. Dengan ilmu akan menjadikan seseorang bisa lebih arif dan bijaksana dalam menghadapi setiap perseoalan yang terjadi.
Dalam perspektif Islam, kedudukan ilmu sangat agung dan mulia. Ayat Al-Qur`an dan hadis Rasulullah telah banyak menjelaskannya. Demikian pula para ulama yang telah banyak menegaskan urgensi ilmu dalam karya-karya mereka.
Ilmu adalah komponen terpenting yang harus dimiliki setiap manusia. Islam akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu. Begitu pentingnya ilmu dalam Islam hingga diperintahkan melalui Al-Qur`an maupun hadis. Al-Qur`an, hadits, dan para sahabat menyatakan supaya mendalami ilmu pengetahuan.
Selain Al-Qur`an, Rasulullah SAW juga memerintahakan kaum Muslimin untuk menuntut ilmu, bahwa orang yang mempelajari ilmu, maka kedudukannya seperti seorang yang sedang berjihad di medan perjuangan. Islam mendorong pengembangan potensi akal dan ilmu pengetahuan karena penghargaan akaan eksistensi akal, Islam selalu mendorong umatnya untuk mempergunakan akal dalam berbagai dimensi kehidupan, termasuk dalam upaya mencari ilmu.
Karena akal pula lah, manusia disebut sebagai mahkluk homo sapiens, yaitu makhluk yang mempunyai fitrah dan kemampuan untuk berilmu-pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang dipelajari tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur`an dan hadits.
Sumber ilmu pengetahuan dalam Islam meliputi yang pertama, sumber ilmu berasal dengan ayat-ayat qauliyyah yaitu Al-Qur`an dan Hadis. Kedua, sumber ilmu yang berasal dari ayat-ayat kauniyah yaitu alam semesta. Ketiga, sumber ilmu yang berhubungan dengan ayat-ayat insaniyyah.
Semua ilmu pengetahuan bersumber dari Maha Pencipta dan diajarkan kepada umat manusia melalui Al-Qur`an. Al-Qur`an sangat mendorong manusia untuk memperhatikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan sejak ayat pertama turun. Dalam surat Al-Alaq manusia diperintahkan untuk membaca sebagai kunci menuju berbagai ilmu pengetahuan.
Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi.
Ilmu pengetahuan dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam menciptakan kesejahteraan hidup didunia dan memberi kemudahan dalam mengenal Tuhan. Oleh karena itu Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pelaksanaan kewajibaan manusia sebagai makhluk Allah SWT yang berakal. Islam sangat memuliakan ilmu pengetahuan dengan selalu mengembangakan dan mengajarkan pada sesama.
Tokoh-tokoh Islam seperti Al-Biruni ahli di bidang astrinomi, Al-Khawarizmi ahli matematika, Ibnu Sina dengan kecerdasannya mengambangkan ilmu kedokteran, dan banyak tohok islam lain, adalah bukti nyata islam adalah agama yang sangat mementingkan ilmu pengetahuan bagi penganutnya. Islam bahkan mengharuskan pemeluknya untuk belajar dan menuntut ilmu pengetahuan seumur hidup.
Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap ilmu (sains). Al-Qur`an dan hadits mengajak kaum muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan keaarifan, serta menempatkan orang-orang yang berilmu dan berpengetahuan pada derajat yang tinggi.
Ilmu pengetahuan tidak muncul secara mendadak, melainkan hadir melalui suatu proses mulai dari pengetahuan sehari-hari dengan melalui pengujian secara cermat dan pembuktian dengan teliti diperoleh suatu teori, dan pengujian suatu teori bisa dilakukan dan babak terakhir akan ditemukan hukum-hukum. Dengan ilmu, seseorang mampu menemukan dan menciptakan berbagai macam keperluan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Bahkan ilmu juga dipercaya menjadi salah satu aspek penting bagi perkembangan di suatu negara. Ilmu agama dan juga ilmu pengetahuan harus dimiliki secara bersama-sama karena kedua ilmu tersebut sangatlah penting untuk dimiliki, ilmu agama penting untuk kehidupan di akhirat kelak dan ilmu pengetahuan penting untuk mengetahui banyak hal.
Islam menempatkan ilmu pengetahuan sejalan dengan agama. Ilmu pengetahuan tanpa agama dan agama tanpa ilmu pengetahuan merupakan susuatu yang tidak memiliki makna. Sains dan agama bisa menjadi mitra dalam menafsirkan alam semesta dengan berbagai metodenya yang saling melengkapi. Dalam hubungan dialogis antara keduanya, agama bisa mendukung segala kegiatan ilmiah, sebaliknya sains bisa memperbaiki pemahaman religious demi kesejahteraan umat manusia.
Editor: Syafri Ario, S. Hum