Jakarta, Suarapribumi.co.id – Mantan Bupati Limapuluh Kota periode 2005-2010, Amri Darwis, meninggal dunia pada pukul 10.00 Wib di Jakarta.
Salah satu putra terbaik Nagari Taram tersebut, menghembuskan nafas terakhirnya setelah melakukan perawatan di salah satu rumah sakit kawasan Jakarta.
Kadis Kominfo 50 Kota, Fery Chofa mengatakan, Amri Darwis sudah menjalani perawatan sekitar empat hingga lima hari di rumah sakit tersebut.
Amri Darwis dinyatakan positif terpapar covid-19. “Iya beliau terpapar covid-19, penyelenggaraan jenazah juga dilakukan secara protokol covid-19,” katanya.
Fery menyebutkan tidak ada penyelenggaraan jenazah secara protokoler pemerintah kabupaten, sebab selain covid-19, juga karena jenazah tidak dibawa ke kampung halaman di Limapuluh Kota.
Menurutnya Amri Darwis sehari-harinya memang berdomisili di Jakarta. Kegiatannya setelah pensiun menjadi dosen dengan mengajar di sejumlah universitas swasta. Amri Darwis meninggal dalam usia 74 tahun.
Amri Darwis, merupakan Bupati Limapuluh Kota yang menjabat pada periode 2005-2010 saat berpasangan dengan Irfendi Arbi sebagai wakilnya. Sebelumnya, Amri menjabat wakil bupati di masa Bupati Alis Marajo periode pertama (2000-2005).
Pria kelahiran Payakumbuh, 20 April 1947 ini merupakan alumni program Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Terbuka (UT) tahun 1992.
Sebelum menamatkan pendidikan di UT, ia juga pernah menjalani kuliah di dua perguruan tinggi swasta di Jakarta. Selain sebagai bupati di masanya, ia juga dikenal sebagai seorang pendakwah. Amri tak henti-hentinya mendorong masyarakat di daerahnya untuk terus menuntut ilmu dan terus menyebarkan semangat belajar kepada anak-anak muda.
Sebelum menjabat sebagai bupat, Ia menekuni berbagi profesi, diantaranya Medical Representatif dan Sales Manager sebuah perusahaan farmasi di Jakarta. Kemudian sebagai Kepala Kantor Cabang PT Trakindo Banda Aceh dan terakhir menjabat sebagai wakil bupati 2000-2005 sebelum menjadi bupati Limapuluh Kota.
Ayah tiga anak ini juga memiliki sikap kemandirian yang cuku tinggi, rasa percaya diri yang kuat dan menjalankan setiap ilmu yang didapatnya, sehingga itu ia terapkan dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin di Limapuluh Kota. Selain itu, ia dikena sebagai orang yang gigih dalam menuntut ilmu.
Pewarta: Syafri Ario, S. Hum