Payakumbuh, Suarapribumi.co.id — Dua event besar digelar di Kota Payakumbuh, pertama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Payakumbuh menggelar Muslim Fashion Show dan Pameran Produk UKM hari ini Sabtu (19/2), kedua iven Pacu Kuda Payakumbuh Bank Nagari Open Race Tahun 2022 pada Minggu (20/2).
Dalam pelaksanaan dua event tersebut, kebijakan Pemko Payakumbuh tampak berbeda terkait penerapan prokes Covid-19 dalam hal pelarangan keramaian karena Kota Payakumbuh masuk level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Event Pacu Kuda digelar tanpa penonton sama sekali namun digelar secara online melalui saluran media televisi dan Youtube sementara itu untuk event Fashion Show sama sekali tampak tak ada pembatasan penonton yang hadir langsung di lokasi acara. Publikpun mempertanyakan hal tersebut.
Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi menjelaskan kepada wartawan suarapribumi.co.id terkait hal tersebut ia mengatakan rujukan utama aturannya dulu yakni Kota Payakumbuh dalam kondisinya PPKM level 2, maksimal acara di suatu lokasi 75 persen dalam penerapan prokes.
“Kalau fashion show ndak terlalu banyak, masanya masih bisa kita kendalikan. Pacu kuda bisa saja kita batasi sama dengan fashion show, tapi kami melihat pacuan kuda nggak sanggup mendisiplinkan masa, karena masanya terlalu banyak, beda dengan penonton fashion lebih bisa dikendalikan,” kata Riza Falepi, Sabtu (19/2).
Bahkan Riza memperkirakan tanpa penonton pun akan tetap ramai. “Coba saja lihat walaupun tanpa penonton kami perkirakan banyak juga tuh yang minta masuk, minimal tim pemilik kuda, pencandu pacu kuda, dan lain-lain, lama lama bisa jebol juga,” ujarnya.
Dalam penerapan prokes pihaknya kata Riza juga mengacu kepada analisis secara umum saja dimana fashion show dibandingkan pacu kuda akan lebih mudah mengontrol massa yang hadir pada saat acara.
“‘Common Sense’ saja, kami juga tidak mau pacu kuda jadi pemicu covid naik lagi, ya kita antisipasi juga lah. Massa pacu kuda itu kalau penuh di atas 10 ribu orang, jauh di atas massa fashion show. Tapi yang utama kami tidak sanggup mendisiplinkan orang kalau terlalu banyak. Fashion show masih di bawah 75 persen kapasitas, cuman masanya cukup terkendali karena jauh di bawah jumlah penonton pacu kuda,” jelas Riza Falepi.
Editor: Syafri Ario, S. Hum