Payakumbuh, SUARAPRIBUMI — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat Bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Payakumbuh menggelar Gerakan Literasi Nasional di Aula Eks Balaikota Bukik Sibaluik, Senin (17/6).
Kegiatan yang digelar selama 3 hari mulai dari tanggal 17 s/d 19 Juni 2019 tersebut diikuti oleh 76 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan seperti sanggar baca, kedinasan, siswa sekolah, serta masyarakat yang berminat untuk berliterasi. Sedangkan narasumbernya merupakan orang-orang kompeten di bidangnya, seperti Wartawan Kompas, Sastrawan Iyut Fitra, dan Balai Bahasa Pemprov Sumbar.
Kegiatan ini juga membawa metode ceramah satu arah, diskusi, pelatihan, dan tugas-tugas kepada peserta. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut perencanaan gerakan literasi nasional, sesuai Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015.
Walikota Payakumbuh diwakili oleh Asisten III Setdako Amriul Dt. Karayiang bersama Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumbar Drs. Dwi Sutana, M.Hum.
Dwi Sutana mengucapkan terimasih kepada Pemko Payakumbuh yang sudah bersedia bekerjasama dengan Balai Bahasa Brovinsi Sumatera Barat. Disebutkan kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang diadakan Balai Bahasa Provinsi Sumbar.
“Kami sudah melaksanakan pembinaan komunitas bahasa, disana ada penulis, penggiat literasi, dan taman bacaan, tujuannya mempertemukan penggiat literasi dengan output meningkatkan motivasi baca dan menulis kepada masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkan Dwi Sultana, pada bulan Baret hingga April, digelar pemilhan duta bahasa, ada 90 pasang peserta dari mahasiswa dan generasi muda yang diseleksi, ada tes UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia), sama dengan TOEFL untuk Bahasa Inggris.
Lebih lanjut, kata Dwi Sutana, Bahasa Indonesia merupakan penguat jati diri dan daya saing bangsa, agar Indonesia diperhitungkan oleh negara-negara lain.
“Penguatan bahasa indonesia di media luar ruang perlu diperkuat. Kalau tidak menunjukkan kebanggaan menggunakan Bahasa Indonesia, kita akan mudah luntur dan media luar akan dipenuhi tulisan asing dan kita tidak mengenal jati diri kita sendiri. Bukan hanya menumbuhkan budi pekerti, tapi menciptakan ekosistem sekolah untuk budaya tulis serta cinta bahasa dan sastra,” tutur Dwi Sutana menambahkan.
Dwi Sutana berharap peserta dapat menjadikan kegiatan ini sebagai pembelajaran dan mengajak generasi muda dan para penulis untuk memunculkan ide-ide untuk literasi.
“Ada 3 poin penting dalam pelatihan menulis bagi pemula, ada motivasi, pembelajaran membaca dan menulis, serta membaca dan menulis mandiri. Dorong semangat untuk mengembangkan literasi,” pungkasnya.
Walikota Payakumbuh menyambut baik kegiatan Kementerian ini di Kota Payakumbuh, menurutnya dengan menghadirkan beragam peserta dan narasumber yang ahli di bidang literasi, diharapkan minat masyarakat dan pelajar untuk menulis dan membaca dapat ditingkatkan.
Amriul Dt. Karayiang berpesan kepada peseeta untuk memanfaatkan narasumber di kesempatan ini untuk belajar dan dapat menularkan dilingkungan kerja dan sekolahnya masing-masing.
“Ikuti serius dan rajin bertanya, kita diberi kesempatan belajar bahasa, mudah-mudahan tahun depan kita masih mendapatkan kesempatan untuk diberikan pembelajaran lagi, sesuai dengan visi misi Walikota Payakumbuh, mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan kompetitif,” pungkas Amriul.