Payakumbuh, SUARAPRIBUMI — Intensifikasi pertanian terus dikembangkan Pemerintah Kota Payakumbuh. Upaya meningkatkan hasil produksi melalui peningkatan faktor-faktor produksi dilakukan guna memenuhi target produksi pertanian, khususnya komoditas padi. Terbaru, melalui Dinas Pertanian, Pemko menerapkan penggunaan Combine Harvester (mesin pemanen gabah) disejumlah hamparan sawah petani.
Seperti Selasa (13/8), Combine Harvester digunakan pada field day panen di Kelompok Tani Suka Damai Kelurahan Koto Baru Kecamatan Payakumbuh Timur. Hadir Kadis Pertanian Depi Sastra beserta Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Yulia Fitri, Camat Payakumbuh Timur A. Arifianto beserta BPP, dan perwakilan dari Badan Mekanisasi Pertanian Prov. Sumbar.
“Hari ini kita bersama-sama menyaksikan pemakaian mesin panen Combine Harvester di Kelompok Tani Suka Damai. Dalam kondisi normal, mesin ini bisa memanen lahan sawah seluas satu hektar selama kurang lebih tiga jam,” ujar Depi Sastra didampingi Kabid Yulia Fithry.
Dikatakan, penggunaan alat tersebut akan mampu menciptakan efisiensi sekaligus meningkatkan kapasitas produksi padi petani.
“Alat ini dioperasikan oleh satu orang saja, artinya satu orang bisa memanen satu hektar sawah dalam hitungan jam. Sehingga petani tidak lagi perlu mengeluarkan upah panen yang lumayan besar,” terang Depi.
Depi juga mengklaim bahwa panen padi menggunakan Combine Harvester
dapat mengurangi jumlah padi terbuang saat melakukan proses panen. Alat tersebut mampu memisahkan gabah dari batangnya secara baik.
“Pola panen tradisional selama ini kadang masih menyisakan gabah pada batang padi atau jerami, jika dikumpulkan lumayan juga jumlahnya. Nah melalui alat ini, hal tersebut bisa ditekan sekecil mungkin,” jelasnya.
Berdasarkan data, produksi padi di Kota Payakumbuh mencapai sekitar 43 ribu ton per tahun. Produksi tersebut cukup seimbang dengan jumlah penduduk Kota Payakumbuh sekitar 130 ribu-an jiwa.