Padang, Suarapribumi.co.id – Hari pencoblosan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat tinggal 4 hari lagi, situasi politik di Sumbar kian memanas.
Tampilnya Mulyadi di stasiun Tv One dalam acara coffee break atas undangan Tv One tersebut mendapat tanggapan dari berbagai elemen masyarakat.
Menurut Praktisi Hukum Dwi Setia Rini aroma politis dalam penegakan hukum di tengah perhelatan Pilkada ini semakin kental.
“Bagaimana mungkin seorang yang tampil di Tv One dengan undangan tv yang bersangkutan dijadikan tersangka dalam dugaan pelanggaran pemilu, padahal proses dugaan pelanggaran pemilunya tidak pernah dilaksanakan di bawaslu karena Bawaslu Sumbar menolak laporan yang telah disampaikan oleh tim hukum Maheldy-Audi,” kata Dwi, Sabtu (5/12) di Padang.
Ia mempertanyakan kenapa sekarang Bareskrim Mabes Polri memproses laporan Lesmana yang menurut informasi merupakan staf Dasko anggota fraksi partai Gerindra.
Sementara di tempat terpisah Bu Fitra warga dari Tanah Datar mengatakan apapun yang dilakukan kelompok politik tersebut dirinya akan tetap mendukung Ir.H Mulyadi.
“Ah itu hanya masalah adminstrasi saja bahasa aja yang dibikin luar biasa yaitu tersangka, kita tetap mendukung Mulyadi pemimpin perubahan yang dinanti,” ujarnya.
Tak berbeda jauh dengan fitra, Linda seorang warga Bukittinggi juga menyampaikan hal yang sama penegak hukum diduga jadi alat politik kelompok tertentu.
“Saya tetap mendukung pak Mulyadi hidup Mulyadi,” tegasnya.
Ia berharap kepada seluruh amak-amak dan uni-uni di Sumatera Barat jangan sampai termakan isu politik kotor yang diduga diterapkan oleh kelompok-kelompok tertentu.
Sementara itu Gober, warga Solok mengatakan dirinya mendukung Mulyadi karena Mulyadi sudah banyak berbuat untuk masyarakat.
“Saya lihat kerja nyata pak Mulyadi saya yakin Sumatera Barat akan berubah kearah lebih baik ditangan Ir. Mulyadi,” ujarnya.(TimSp)
