Payakumbuh, SUARAPRIBUMI — Kesibukannya sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) di Bagian Protokoler Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh tak menghalangi Putri Amelika untuk tetap melanjutkan karirnya sebagai seorang penyanyi. Alhasil, Mei 2019 lalu, perempuan 27 tahun itu berhasil mengeluarkan album Minang pertamanya bertajuk Cinto Dari Lubuak Hati. Bagaimana ceritanya?
Kamis (25/07) siang, hari-hari Putri Amelika di Pemko Payakumbuh terlihat cukup senggang. Hal itu karena Wali Kota Riza Falepi dan Wakil Wali Kota Erwin Yunaz sedang menjalani dinas luar kota.
Sebagai THL yang bertugas di Bagian Protokoler Putri memang akan lebih sibuk ketika dua orang pimpinannya itu berkegiatan di Balai Kota Payakumbuh, seperti menghadiri rapat ataupun menunggu tamu di ruangannya.
Apabila diperhatikan sekilas, tidak ada yang berbeda dari perempuan asal Bulakan Balai Kandi, Koto Nan Ampek Kecamatan Payakumbuh Barat itu. Namun ternyata ia memiliki bakat terpendam dalam dunia tarik suara.
Ia bahkan sudah mengeluarkan satu album bertajuk Cinto Dari Lubuak Hati yang dilaunching pada Mei 2019 lalu. Dalam album yang berisikan 10 lagu tersebut, ia berduet dengan Doni Kembara.
“Lagu andalan di album ini adalah Jatuah Cinto yang saya bawakan bersama Doni Kembara. Selain itu juga ada satu lagu duet lain dalam album ini. Sedangkan untuk delapan lagu lainnya, saya nyanyi solo untuk empat lagu dan empat lainnya Doni Kembara,” kata Putri ketika berbincang dengan Humas Pemko Payakumbuh di ruang Media Centre Pemko Payakumbuh, Kamis (25/07).
Karena kemampuannya dalam bernyanyi, Putri mengaku cukup sering tampil dalam berbagai kegiatan Pemko Payakumbuh.
“Saya mulai bekerja sebagai THL di Pemko Payakumbuh semenjak Februari 2019. Di beberapa kesempatan saya sering diminta tampil di berbagai kegiatan, seperti pada malam puncak pemilihan Uda Uni 2019, Sabtu (27/07) nanti saya juga tampil,” jelasnya.
Terkait bakatnya dalam bernyanyi, Putri mengaku hanya belajar secara otodidak semenjak SMP. Ia kerap tampil dalam berbagai kegiatan pesta di Payakumbuh. Dan perkenalannya dengan salah satu produser Ranah Minang, Putra Awie akhirnya membawa Putri untuk mewjudukan impiannya untuk memiliki album sendiri.
“Setelah kenal dengan Putra Awie dari Global Music Line Padang proses untuk pembuatan album pertama saya dimulai. Dan Alhamdulillah sampai saat ini respon masyarakat cukup baik (dengan album itu),” kata alumni STIE H Agus Salim Bukittinggi itu.
Meski kegiatan di Pemko Payakumbuh cukup padat dari Senin sampai dengan Jumat, Putri mengaku masih menyempatkan waktu pada Sabtu dan Minggu untuk mengisi berbagai acara.
“Kalau sebelum jadi THL bisa setiap hari, tapi sekarang untuk mengisi acara hanya Sabtu dan Minggu saja,” ulasnya.
Untuk target selanjutnya, selain terus berupaya untuk mengeluarkan album keduanya. Putri saat ini mengaku lebih banyak meng-cover lagu-lagu lama.
“Kalau THL tetap seperti biasa, menjalankan tugas semaksimal mungkin,” pungkasnya sembari tersenyum.