Limapuluh Kota, Suarapribumi.co.id — Jabatannya sebagai abdi negara tak menghalangi Kompol Russirwan yang menjabat sebagai Kasubag Renmin Rolog Polda Sumbar untuk turun ke ladang. Dia bekerja sama dengan petani sekitar untuk menggarap lahan pertanian tidur yang selama ini tak termanfaatkan.
Mantan Wakapolres Lima Puluh Kota itu bercerita bahwa keinginannya untuk mengolah lahan pertanian bermula dari pelatihan yang dilakukan di Kapolda Sumbar bersama Kabiro SDM.
Dalam kegiatan tersebut, setiap anggota polisi diajak bertani. Selain untuk ekonomi keluarga juga untuk warga sekitar yang akibat pandemi Covid-19 cukup banyak kehilangan pekerjaan. Dengan adanya lahan untuk diolah, warga yang kehilangan pekerjaan tetap dapat produktif dengan turun ke ladang.
“Dari situ kami antusias bertani dan memanfaatkan lahan tidur. Mudah-mudahan berpengaruh terhadap masyarakat dalam berusaha. Di sini kita memperkerjakan beberapa orang, dengan begitu mereka tetap bisa memberikan sesuatu kepada keluarganya. Mudah-mudahan ini bisa jadi motivasi untuk masyarakat lain,” katanya.
Sebagai modal awal, Kompol Russirwan mengaku menyisihkan sejumlah pendapatannya sebagai perwira polisi untuk kemudian menyewa lahan dan memperkerjakan sejumlah orang di daerahnya.
Hasilnya cukup lumayan, sebelum kacang pancang yang hasil panennya sudah 1,5 ton, di lahan sekitar 1 hektare yang diolahnya itu juga sempat ditanami mentimun dengan hasil panen sampai 5 ton. Hasil panen dipasarkan ke Pakanbaru dan Muaro Bungo. Tidak hanya mentimun dan kacang panjang, di lahan tersebut dia juga menanam cabai dan terong.
“Dengan adanya sinergitas bersama masyarakat, hasil panen kita cukup baik. Bisa jadi tambahan penghasilan untuk pribadi dan juga pekerja di sini,” tambah dia.
Dia berharap, dengan apa yang dilakukannya sebagai perwira polisi aktif yang ikut turun bertani, dia ingin memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat untuk tetap giat bertani. Menurutnya, pertanian merupakan salah satu wadah untuk dapat mengangkat perokonomian masyarakat.
“Ingin menunjukkan kepada masyarakat Sumbar, khususnya di Lima Puluh Kota bahwa dengan bertani dapat membantu perekonomian keluarga,” jelas dia. (Syafri/rel)