Oleh: Wilda Irsyad dan Nunu Burhanuddin
Suarapribumi.co.id — Diantara makhluk hidup yang Allah ciptakan (manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan) manusia lah yang beda di antaranya. Manusia diberi akal sedangkan makhluk lainnya tidak hal itu lah yang membedakan manusia dengan yang lainnya. Akal merupakan sumber berfikirnya manusia. Berfikir adalah suatu aktifitas untuk menemukan pengetahuan yang benar atau kebenaran. Berfikir juga dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan untuk menentukan langkah yang akan ditempuh. sedangkan Ilmiah adalah ilmu.
Jadi berfikir ilmiah adalah proses atau aktifitas manusia untuk menemukan atau mendapatkan ilmu yang bercirikan dengan adanya kausalitas, analisis dan sintesis.Berfikir ilmiah juga diartikan sebagai berpikir yang logis dan empiris. Logis adalah masuk akal dan empiris adalah dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.
Berfikir secara ilmiah dengan berfikirnya orang awam tentu memiliki perbedaan diantaranya yaitu berfikir secara ilmiah bearti ukuran kebenarannya pada logis dan analitisnya suatu pengetahuan itu logis, sistematis dan juga terstruktur. Sedangkan berfikirnya orang awam atau tidak ilmiah itu tidak memiliki standarisasi dalam artian kebenaran suatu penegrtian hanya berdasarkan keyakinan semata.
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat berfikir secara ilmiah yang dapat membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang akan ditempuh agar memperoleh pengetahuan dengan benar. Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah agar dapat melakukan kegiatan penelaahan ilmiah dengan baik untuk memperoleh pengetahuan yang benar sehingga dapat meningkatkan kemakmuran hidup. Keseluruhan tahapan kegiatan ilmiah membutuhkan alat bantu yang berupa sarana berpikir ilmiah. Sarana berpikir ilmiah berfungsi hanyalah sebagai alat bantu bagi manusia untuk berpikir ilmiah agar memperoleh ilmu.
Bahasa merupakan sarana mengkomunikasikan cara-cara berpikir sistematis dalam memperoleh ilmu. Tanpa kemampuan berbahasa, seseorang tidak akan dapat melakukan kegiatan ilmiah secara sistematis dan benar. Bahasa itu manusiawi, artinya Bahasa hanya di miliki oleh manusia, Bahasa itu komunikasi. Jadi fungsi terpenting dari bahasa adalah menjadi alat komunikasi dan interaksi.di dalam menulis sebuah karya tulis ilmiah dibutuhkan bahasa yang ilmiah. Cirri-ciri bahasa yang ilmiah itu adalah informatif, reproduktif, intersubjektif, dan anti septik.
Bahasa menjadikan manusia sebagai makhluk yang lebih maju ketimbang makhluk-makhluk lainnya.
Bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang sangat bermanfaat bagi aktivitas-aktivitas ilmiah. Di sisi lain, bahasa tidak alpa dari kelemahan-kelemahannya yang merintangi pencapaian tujuan dari aktivitas-aktivitas ilmiah. Kelemahan-kelemahan bahasa ini barangkali akan ditutupi oleh kelebihan-kelebihan dari dua sarana berpikir ilmiah lainnya, yaitu matematika dan statistika.
Logika Sebagai sarana berpikir ilmiah, logika mengarahkan manusia untuk berpikir dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir yang benar. Dengan logika manusia dapat berpikir dengan sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Jika ingin melakukan kegiatan berpikir dengan benar maka harus menggunakan kaidah-kaidah berpikir yang logis. Dengan logika dapat dibedakan antara proses berpikir yang benar dan proses berpikir yang salah. Menurut Susanto ada tiga aspek penting dalam memahami logika agar mempunyai pengertian tentang penalaran yang merupakan suatu bentuk pemikiran yaitu pengertian, proposisi, dan penalaran
Matematika merupakan sarana berpikir deduktif maka orang dapat menggunakan statistika untuk berpikir induktif. Berpikir deduktif dan berpikir induktif diperlukan untuk menunjang kegiatan ilmiah yang benar sehingga akan menghasilkan suatu pengetahuan yang benar pula. Statistika tidak boleh dipandang sebelah mata oleh orang yang ingin mampu melaksanakan kegiatan ilmiah dengan baik. Penguasaan statistika sangat diperlukan bagi orang-orang yang akan menarik kesimpulan dengan sah. Statistika harus dipandang sejajar dengan matematika.
Editor: Syafri Ario, S. Hum
Inspiratif lahirkan lah karya karya yang memicu enegi positif bagi kalangan