Kampung Eropa tapi Syariah, Wisatawan Keluhkan tak Boleh Merokok dan Musik

Harau, Suarapribumi.co.id– Sejumlah pengunjung atau wisatawan asal luar Sumbar mengeluhkan aturan yang diterapkan objek wisata Kampung Sarosah yang di dalamnya ada Kampung Eropa, Korea dan Jepang terletak di Kawasan Wisata Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.

Wisatawan yang datang beramai-ramai tersebut menyayangkan aturan larangan merokok dan musik di kawasan kampung eropa, korea dan jepang tersebut karna tak hanya dalam ruangan tetapi juga di alam bebas (outdoor) tak diperbolehkan merokok.

Salah satunya, A, ia mengaku kesal karna ia awalnya memang tidak mengetahui aturan itu lantaran mendadak mencari penginapan setiba di Limapuluh Kota.

Ia harus merogoh kocek hingga Rp1 juta untuk menginap di Kampung Eropa ditambah karcis masuk sementara itu wisatawan tak diperbolehkan merokok dan memutar musik.

“Agak aneh bagi saya sih yang perokok ini, ya terkejut dan kesal, tapi apa mau dikata memang begitu aturannya, cuma menurut saya larangan merokok tidak perlulah kan di luar ruangan, terlalu lebay menurut saya,”  ujar A, Minggu (9/1/22).

Aturan itu dibenarkan oleh F salah seorang pengelola atau marketing Kampung Sarosah, bahwa Kampuang Sarosah adalah penginapan tanpa musik dan tanpa asap rokok.

Selain itu dalam aturan menginap dan berwisata di Kawasan Kampung Sarosah adalah sebagai berikut:
1. Dilarang bagi pasangan yang bukan suami istri untuk menginap dalam satu kamar
2. Dilarang merokok di dalam lokasi Kampuang sarosah (± 10 Ha)
3. Dilarang membawa minuman beralkohol ke dalam lokasi Kampuang Sarosah (± 10 Ha)
4. Dilarang membawa NARKOTIKA ke dalam lokasi Kampuang Sarosah      (± 10 Ha)
5. Dilarang menyalakan kembang api dan petasan di dalam lokasi Kampuang Sarosah (± 10 Ha)
6. Dilarang menyalakan musik di dalam lokasi Kampuang Sarosah (± 10 Ha)
7. Dilarang membawa makanan yang berbau menyengat (durian) ke dalam penginapan
8. Dilarang membawa binatang peliharaan ke dalam penginapan.

Editor: Syafri Ario, S. Hum

Tinggalkan Balasan