Pariaman, Suarapribumi.co.id — Wali Kota Pariaman, Genius Umar dijadwalkan akan menghadiri pembukaan Pelatihan Desa Tangguh Bencana yang diadakan di Desa Pauh Timur.
Kasi Kesiapsiagaan, Bapak Dirmayanto mengatakan sebagaimana yang sudah direncanakan dan dipersiapkan sebelumnya, kehadiran Walikota Pariaman sangat diharapkan.
Terlepas dari asal Wali Kota Pariaman dan Kalaksa BPBD dari Pauh Timur, desa ini tergolong sangat rawan bencana karena berada dekat pantai Pariaman. Berdasarkan hasil penelitian para pakar, jika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami desa tersebut rata dengan tanah.
Oleh karena itu kehadiran Walikota Pariaman dirasa perlu untuk memotivasi relawan yang akan dibentuk menjadi KSB (Kelompok Siaga Bencana) agar mengikuti pelatihan ini sampai selesai.
“Namun berhubungan dengan kedatangan mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pembukaan yang sudah direncanakan sebelumnya batal dihadiri dan diwakilkan oleh Kalaksa BPBD Kota Pariaman, Bapak Azman namun tidak menyurutkan semangat warga Desa Pauh Timur dalam mengikuti kegiatan ini,” kata Kasi Kesiapsiagaan, Bapak Dirmayanto, S.E Senin (14/6).
Lebih lanjut Bapak Dirmayanto mengatakan Program mitigasi bencana ini juga termasuk visi dan misinya walikota dan wakil Wali Kota Pariaman periode 2016-2024 dan ini tugas BPBD di sector atau bagian kebencanaan yaitu menyiapkan masyarakat yang paham, mampu berbuat untuk menyelamatkan diri, keluarga, masyarakat, dari ancaman bencana pada saat darurat terjadi.
“Inilah wujud kegiatan yang bisa kita tuangkan kepada masyarakat berupa pelatihan relawan, pembentukan destana, sekolah bencana, dan bidang lainnya kegiatan pertukangan yang ramah bencana, kemudian ada Jitupasna,” ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tahun Anggaran 2021 yang dilaksanakan di desa Pauh Timur selama 10 (sepuluh) hari mulai tanggal 14 s.d 18 Juni 2021 dan dilanjutkan pada tanggal 28 s.d 2 Juli 2021.
Tujuan dibentuknya Desa Tangguh Bencana ini adalah untuk menciptakan desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir Sumber Daya Masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi resiko bencana.
“Sebelum terjadi bencana perlu dibentuk KSB, peta bencana, simulasi agar jika terjadi bencana warga Desa Pauh Timur sudah siap dan tangguh terhadap bencana. Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2012 namun tentu desa/kelurahan yang langsung berhadapan dengan pantai,” kata Kalaksa BPBD Kota Pariaman, Bapak Azman, Senin (14/6).
Kegiataan pembentukan Desa Tangguh Bencana ini diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta yang terdiri dari unsur Kepala Dusun, BPD, LPM, Barakai, Karang Taruna, PKK dan Dubalang Desa Pauh Timur.
Kegiatan pembentukan Desa Tangguh Bencana dilaksanakan dengan penyampaian materi dari narasumber, observasi lapangan, penyusunan dokumen kebencanaan dan praktek lapangan. Nara sumber kegiatan ini terdiri dari Jemari Sakato direktur Robi Syafwar, S.H., M.H, Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Forum Mesjid Peduli Bencana Kota Pariaman, dan BPBD Kota Pariaman.
Kegiatan Desa Tangguh Bencana ini akan dilaksanakan untuk seluruh desa dan kelurahan di kota pariaman. Desa dan kelurahan di kota pariaman berjumlah 71 dan sampai hari ini dan tahun ini 13 desa yang sudah diadakan kegiatan Destana.
Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah terbentuknya FPRB Desa yang sudah disah kan oleh kepala Desa, tersedianya Dokumen Kebencanaan Desa (RPB, Renkon , RKU dan RAK), tersedianya peraturan desa untuk melegalisasi Dokumen Kebencanaan Desa (RPB dan Renkon), dan tersedianya dukungan sumber daya untuk membangun Desa Tangguh.
Pewarta: Patmanila Elpisa, S.Pd