Limapuluh Kota, Suarapribumi.co.id — Wabup Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) tak pernah lelah untuk menggali potensi yang tersembunyi di pelosok Limapuluh Kota
Setelah Galugua, kini RKN bergerak menuju Kapur IX melalui medan yang cukup berat demi pencarian pusat pertumbuhan ekonomi baru di Limapuluh Kota.
“Hari ini saya dan tim kembali bergerak ke Kapur IX, kali ini menuju Nagari Koto Lamo, Jorong Sungai Nyanyiang. Untuk tiba di jorong ini kita menggunakan motor trabas, atau bagi yang sangat ahli bisa memakai mobil double gardan,” kata RKN di Kapur IX, Rabu (26/5).
RKN melihat potensi lahan yang cukup luas disana untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian.
“Tujuan kami datang sama seperti ke Galugua, yaitu melihat potensi lahan di Koto Lamo. Informasi sementara di nagari ini terdapat lebih dari 11.000 ha lahan dan 5.000 ha lebih diantaranya bisa dikembangkan menjadi kawasan pertanian,” jelasnya.
Pikiran kami sederhana, jika suatu kawasan dapat dikembangkan menjadi kawasan food estate, maka atensi pemerintah provinsi dan pusat dapat diarahkan ke kawasan itu. Dengan begitu infrastruktur jalan akan menjadi program ikutan yang otomatis akan dibenahi, tidak andalkan APBD saja, tp kita bisa berharap kepada sumber pendanaan lainnya.
Ditengah terbatasnya APBD Limapuluh Kota termasuk minimnya anggaran infrastruktur, RKN tetap ingin melihat Limapuluh Kota berubah dengan cara membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Jadi cara berfikirnya kita balik. Kita tidak berfikir benahi infrastrukturnya dulu, tapi kita jadikan kawasan tersebut sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru. Ketika kawasan itu menghasilkan “sesuatu”, maka banyak alasan kita untuk membangun infrastrukturnya,” tuturnya.
Ia bersama bupati menargetkan paling lambat bulan Oktober, 20.000 ha lahan sudah siap untuk digarap. “Semua proses yang harus dilalui wajib tuntas. Tahun 2022 adalah tahun lompatan-lompatan pembangunan kita,” kata RKN.
Pewarta: Syafri Ario, S. Hum