Wabup RKN Urai Benang Kusut Persoalan Gambir

Limapuluh Kota, Suarapribumi.co.id — Harga Gambir salah satu persoalan sangat krusial di Limapuluh Kota yang menjadi perhatian utama Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN).

“Persoalan gambir sering kami bahas secara khusus dan hal ini menjadi salah satu konsentrasi pemikiran kami,” kata RKN, di Sarilamak, Jumat (10/9).

Salah satu upaya yang akan ia lakukan tahun depan untuk mengatasi masalah tersebut secara bertahap adalah pengadaan mesin hidrolik.

Menurut RKN manfaat mesin ini setidaknya tiga yakni menaikkan harga jual, karena katecin yang dihasilkan 60-70%, kedua, mengurangi tenaga kerja. Limapuluh Kota kekurangan tenaga kerja pangampo. Banyak warga Pasaman datang ke Limapuluh Kota apabila harga tinggi. Terakhir untuk meningkatkan produksi. Dalam 100 kg daun yang diolah ada peningkatan sekitar 1/2 kg hasil.

“Maka menurut kami dengan pengadaan mesin tersebut berkuranglah masalah kita secara bertahap. Harga gambir yang saat ini dijual sekitar harga 30-40 rb/kg, dapat kita naikkan menjadi lebih dari 50 rb/kg.
Ini sudah terbukti di Talang Maua, Mungka,” ujarnya.

Selanjutnya RKN mengatakan pemkab saat ini juga sedang mengupayakan pembukaan pasar baru baik dalam maupun luar negeri. “Hilirisasi kami utamakan sehingga potensi pasar domestik dapat kt maksimalkan,” kata RKN.

RKN menjelaskan yang harus dipahami masyarakat adalah bahwa menyelesaikan persoalan yang sudah berurat berakar ini tidak mudah.

“Kita harus mengurainya satu per satu. Kami juga tidak bisa langsung eksekusi pikiran-pikiran pada tahun ini karena semuanya diatur dengan perencanaan. Komitmen-komitmen politik kami dengan warga akan kita eksekusi bertahap mulai tahun 2022,” jelasnya.

RKN berharap petani dan praktisi gambir terus memberikan saran dan masukan. “Nah sekarang kami minta petani/praktisi gambir berkomentar, bagaimana menurut bapak/ibu solusi pengadaan mesin hidrolik ini? Apakah tepat sasaran atau tidak?, ” kata RKN.

Contoh kasus sukses adalah pengusaha muda, Dayat di Talang Maua Mungka. Beberapa bulan yang lalu dia masih mengoperasikan 4 mesin hidrolik, dan saat ini sedang proses menambah 2 mesin hidrolik lagi.

Saat ini dia mampu menjual 20 ton/bulan ke India dengan harga tinggi, minimal 55 rb/kg. Dayat mengungkapkan saat ini pasar terbuka lebih 60 ton setiap bulan sesuai yang diharapkan Wabup RKN sebelumnya.

“Memang kita sebelumnya mendorong dia untuk bisa menjual minimal 300 ton setiap bulan ekspor ke India,” ujarnya.

Selaim itu untuk proses pengambilan getah gambir di Mungka. RKN juga sudah merencanakan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk mengatasi persoalan gambir saat ini. “PR kita sekarang adalah dukungan perbankan. Alhamdulillah sudah ada titik terang, insya Allah SRG Gambir segera beroperasi,” jelasnya.

Pewarta: Syafri Ario, S. Hum

Tinggalkan Balasan