Lima Puluh Kota, Suarapribumi.co.id – Wakil Bupati Lima Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) bersama rombongan melakukan ekplorasi ke air terjun batu karang, hulu aia, Kecamatan Harau selama dua hari, Sabtu s/d Minggu, 14 s/d 15 Agustus 2021.
Rombongan terdiri dari Pokdarwis pemuda Hulu Aia, BPBD, Basarnas, Dinas Kesehatan, Pol PP, Damkar, dan Diskominfo, serta Wartawan.
RKN mengatakan terhitung jumlah destinasi wisata sebanyak 300 destinasi, kebanyakan masih hiden, dan 700 ribu wisatawan ke Lima Puluh Kota pertahun termasuk banyak di Sumbar.
Wabup RKN menyebut kekurangan dari keadaan tersebut wisatawan hanya lewat di Lima Puluh Kota, kemudian mereka pergi menginap di Payakumbuh atau Bukittinggi. Saat ini baru Kapalo Banda dan Harau yang dikelola semi profesional, dan destinasi lain baru menyusul,
“Makanya semua perlu peningkatkan, yang kita inginkan hanya 2 hal pertama meningkatnya jumlah wisatawan 2 juta tahun 2024, Persentase lama tinggal wisatawan dari 4 jam jadi minimal 1 malam di Lima Puluh Kota. Keduanya untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat acara elsplorasi ini kita memperkenalkan destinasi untuk disebar ke sosmed masing-masing ke dunia luar. Kegiatan eksplorasi wisata bekerjasama dengan tv iNews dan MNC,” ucap Wabup RKN.
Setelah menempuh persawahan dilanjutkan perbukitan yang menanjak, sore hari rombonban yang berjumlah 45 orang sampai di air terjun pertama. Di lokasi didirikan tenda untuk berkemah, direncanakan perjalanan dilanjutkan esok pagi ke air terjun kedua yang memiliki banyak jenjang.
Awal malam yang tenang peserta makan malam bahkan ada yang memancing. Tiba-tiba gerimis hujan menyapa, semakin deras hingga menjadi badai. Semua tenda di sekitar sungai dievakuasi ke dalam gua yang berada dibawah air terjun. Hujan lebat membuat besar debit air, air terjun yang semula seperti air irigasi berubah bagai air PLTA.
Tengah sungai yang semula bisa dijadikan tempat mendirikan tenda menunjukkan kembali jatidirinya sebagai ujung jurang. Dengan kesigapan tim BPBD dan Basarnas keadaan terkendali dan tercegah insiden yang tidak diinginkan, namun suasana itu sudah membuat kita ingat manusia hanyalah makhluk lemah.
Kondisi alam yang kurang bersahabat dan peserta tidak optimal beristirahat diputuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Menjelang sore semua peserta tiba di lapangam bola SMP N 5 Harau dengan selamat.(Syafri)