Penulis : Yosel Anggreini, S.Pd.I
Guru MtsS Qamarul Huda Talang Anau
Limapuluh Kota
Mahasiswa PPG-2021 IAIN Bukittinggi
Sumatera Barat, Suarapribumi.co.id — Peranan pendidikan dalam pembentukan sikap dan mental sangat penting, guru merupakan figur yang akan memberikan pembinaan dan pembentukan sikap atau mental siswanya. Pembentukan dan pembinaan mental atau jiwa merupakan tumpuan perhatian pertama dalam misi Islam untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia, Islam telah mengajarkan bahwa pembinaan jiwa harus lebih diutamakan daripada pembentukan fisik atau pembentukan pada aspek-aspek lain, karena dari jiwa yang baik inilah lahir perbuatan yang baik yang pada gilirannya akan menghasilkan kebaikan dan kebahagian pada seluruh kehidupan manusia lahir dan bathin.
Sikap atau mental siswa pada umumnya timbul bila siswa disakiti, diganggu, atau kebutuhannya tidak terpenuhi, misalnya tidak diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu yang benar-benar diinginkan. Sikap atau mental juga bisa diserap siswa dari lingkungan sekitarnya, misalnya dari teman mainnya dan teman di sekolah serta teman-temannya yang lebih dewasa.
Persoalan yang sering terjadi pada saat ini di sekolah adalah terdapatnya sebagian siswa yang mempunyai sikap atau mental yang melakukan kenakalan- kenakalan baik terhadap teman-temannya bahkan terhadap gurunya. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan rumah yang orang tuanya banyak kesibukan diluar rumah sehingga menjadikan anak-anak terpengaruh kenakalan-kenakalan dari luar rumah tanpa sepengetahuan orang tuanya. Disamping kondisi lingkungan tersebut, sikap atau mental yang kurang baik juga disebabkan dari dalam rumah tangga sehingga tidak heran jika anak-anak secara tidak sengaja sering melakukan sikap yang berasal sebagian dari orang tuanya sendiri, seperti suka mencemoohkan orang lain, merendahkan orang lain dan sebagainya.
Pendidikan mental dibutuhkan dalam rangka membangun adab atau akhlak yang baik di era digital. Kondisi akhlak karimah merupakan bentuk dari sikap mental yang stabil bagi perkembangan jiwa atau potensi-potensi diri anak sehingga terlahir perilaku-perilaku yang baik. Mendidik mental sangat diperlukan yaitu dengan memberikan pendidikan mental.
Pendidikan mental adalah suatu usaha sadar yang dilakukan untuk memilihara, melatih, membimbing, dan mengarahkan batin dan watak atau mental manusia yang lebih baik supaya menjadi manusia yang seutuhnya. Artinya sosok manusia yang mempunyai kekuatan fisik maupun psikis dan mampu mengadakan perubahan-perubahan dalam tingkah laku dan sikap di masa yang akan datang apalagi dalam menghadapi dunia era digital didalam lingkungannya, baik lingkungan sekolah, lingkungan rumah, maupun lingkungan sosial.
Pengawasan sangat di perlukan terhadap siswa pada saat ini,karena dengan perkembangan teknologi yang dengan mudah digunakan dalam genggaman tangan. Pendidikan untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas terus didengungkan agar memiliki kesadaran kepada seluruh masyarakat bahwa pendidikan itu penting di era digital ini. Pada dasarnya, semua problematika yang yang terjadi pada jenjang pendidikan salah satunya adalah dalam segi Religius, Nasionalis, Gotong Royong, Integritas dan Mandiri pada peserta didik. Pada generasi milenial ini Dunia tengah telah memasuki revolusi digital.
Pada era digital ini pemanfaatan teknologi secara baik menjadikan kunci utama dalam nilai karakter peserta didik. Dan yang menjadi turunnya moral,ilmu pengetahuan yang kurang, bahkan karakter pada peserta didik adalah karena penyimpangan penggunaan teknologi dan internet. Yang pada akhirnya pengawasan oleh guru maupun orang tualah yang menjadi peran utama dalam mendidik mental anak di indonesia. Bukan lagi tentang pemberian pelajaran kepada peserta didik,akan tetapi pengawasan juga perlu diperhatikan pada anak di era digital ini.
Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa, setelah kedua orangtuanya di rumah. Guru tidak sekedar mendidik dan memberikan materi akademik saja di sekolah, namun lebih dari itu. Guru diharapkan juga dapat menanamkan nilai-nilai positif pada siswa, terutama pada pembentukan mental siswa disekolah dalam mengahadapi era digitalisasi.Usaha pembentukan mental melalui pendidikan di sekolah adalah suatu cara yang efektif dalam membentuk kepribadian siswa, segala kegiatan siswa yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga terwujud perilaku siswa yang baik meskipun mereka hidup di dunia yang serba canggih seperti sekarang ini yang di sebut Era Digitalisasi.
Benar sekali, guru adalah orang tua kedua siswa yang sangat berjasa mendidik muridnya, karena ada atau mungkin banyak siswa yang lebih patuh terhadap gurunya karena ada beberapa faktor yang telah dikatakan pada artikel diatas salah satunya kesibukan orang tua, orang tua yang cuek karena banyak hal yang harus diselesaikan, ataupun masalah internal keluarga lainnya. Terutama diera digital banyak siswa yang mungkin tidak paham dengan adat, sopan santun tatakrama, dan bahkan lemah terhadap agamanya. Jadi peran guru sangat membantu dan mengawasi siswa dalam cara penggunaan atau penerapan teknoligi di era digital saat ini
y itu bgus….
saya sangat setuju Sekali dengan tulisan iNi, bahwa pengawasan dari Guru dan orang tua sangat di butuhkan pada era yang canggih seperti saat ini,,,
Pendidikan mental yang Paling Utama tentunya dilandasi dari keluarga, semua terbentuk dari kebiasaan lingkungan keluarga… Keluarga tidak bisa menyerahkan begitu saja kepada guru disekolah, guru dan orang tua harus bersama-sama membangun mental anak sehingga terbentuk insan yang tidak hanya cerdas tapi memiliki budi pekerti, banyak cara yang bisa dilakukan seperti mengadakan kegiatan parenting dengan orang tua, komunikasi antara guru dan walimurid juga harus berjalan lancar,
Terima kasih untuk tanggapannya ibuk,,