Payakumbuh, SUARAPRIBUMI — Iktikad Pemko Payakumbuh untuk membangun Masjid Raya Payakumbuh belum juga berjalan mulus. Pembangunan masjid yang direncanakan berlokasi di Kelurahan Pakan Sinayan, Kecamatan Payakumbuh Barat, itu masih terkendala dalam pembebasan lahan.
Kendala tersebut diakui oleh Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi ketika ditemui wartawan, Minggu (30/6). “Tidak jadi di Pakan Sinayan karena ada sejumlah warga yang tidak mau menjual tanahnya ke Pemko,” ujarnya.
Penolakan sejumlah warga tersebut cukup disayangkan Riza karena pada awalnya niniak mamak dan tokoh masyarakat setempat sudah sepakat dengan pembangunan masjid sebelumnya. “Kalau sudah begini, tentu kami sebagai pemerintah daerah tidak bisa memaksakan,” ucapnya.
Riza menjelaskan, tekad Pemko untuk membangun masjid raya sebagai pusat kegiatan keagamaan nan representatif sudah bulat. Ditargetkan, tahun depan pembangunan harus dimulai. “Karena adanya masalah tersebut, tentu kami akan mencoba mencari lahan lain untuk pembangunan masjid karena targetnya tahun depan pembangunan sudah bisa dimulai,” katanya.
Mantan Anggota DPD RI itu mengaku, saat ini Pemko sedang mengkaji lahan alternatif demi pembangunan masjid yang ditargetkan bakal menjadi pusat wisata religi di Sumbar itu. “Ada beberapa pilihan antara lain lahan di bekas Kantor Dinas Pertanian Kawasan Simpang Benteng, Gelanggang Kubu Gadang, atau lahan di sekitar jalan By Pass,” tutur Riza.
Sekedar diketahui, upaya Pemko untuk mendirikan masjid raya sudah dimulai sejak 2016 lalu. Saat itu Pemko berencana membangunnya di kawasan Padang Kaduduak, Payakumbuh Utara. Sayang, rencana tersebut ditolak DPRD karena lokasinya dinilai tidak layak dan kurang strategis.
Sejak awal 2019 ini, Pemko berupaya lagi untuk menjajaki pembangunan masjid raya yang bakal menjadi kebanggaan masyarakat Payakumbuh itu, di kawasan Sawah Kareh, Pakan Sinayan. Namun rencana tersebut masih terbentur lagi. Kali ini pembebasan lahan menjadi batu sandungan selanjutnya.